PADANG | Mendapatkan kabar telah perginya sang petarung sejati, Sahnan Sahuri Siregar (Sahnan) tiba-tiba menyentak. Sekaligus mengagetkan.
Selain mengenal sepak terjangnya didunia hukum yang “keberaniannya” tidak bisa diukur, kiprahnya yang memilih bantuan hukum kepada masyarakat Kecil memang membuat namanya kemudian melambung hingga menjadi “rujukan” kepada generasi muda. Yang memilih Tetap di barisan tapak.
Secara pribadi, Aku sendiri lupa mulai mengenalnya. Yang kutahu, bersama-sama dengan Bang Fuad (Samaratul Fuad) di PBHI Sumbar, dikenal Garang di persidangan.
Mereka kukenal konsisten memilih jalur sunyi. Bertarung di persidangan mendampingi kasus-kasus struktural.
Memang harus diakui, kiprah dan sepak terjangnya di dunia hukum tidak dapat dilepaskan dari kisah Iwan Mulyadi (Iwan).
Korban salah Tembak dari oknum anggota Polsek Kinali, Pasaman Barat, Sumbar. Peluru nyasar mengenai rusuk kiri dan tembus ke dada kanan.
Peristiwa yang terjadi tahun 2006 mengakibatkan korban kemudian menjadi lumpuh. Pinggang ke Bawah sudah mati. Dan harus berkursi roda seumur Hidup.
Bertahun-tahun, Sahnan memperjuangkan nasib Iwan. Selain meminta pertanggungjawaban dari pelaku, juga berbagai upaya yang ditempuh.
Bertahun-tahun pula, Sahnan gigih memperjuangkan hak korban. Hingga kemudian tahun 2018, Iwan mendapatkan haknya. Yang menjadi hak ganti rugi senilai Rp 300 juga.
Persis judul Lagu Iwan Fals “Libur Kecil Kaum Kusam” dalam Album “Wakil Rakyat (1987).
Diksi yang digunakan Sahnan sekaligus standing Sahnan didalam memilih narasi.
Dengarkanlah bait-baitnya.
Libur kecil kaum kusam
Yang teramat manis begitu romantis
Walau sekali setahun
Tuhan rangkullah
Jangan kau tinggalkan
Waktu mereka
Pergilah derita ini hari
Berilah tawa yang terkeras
Untuk obati tangis lalu
Limpahkan senang paling indah
Agar luka tak nyeri
Agar duka tak menari
Benar-benar keren.
Dan yang membuat lebih keren, setiap posting sembari memamerkan hasil panen jengkol dan Petai, narasi “Liburan kaum kusam” membuktikan. Sahnan memilih jalan sunyi perlawanan.
Jalan yang Sudah banyak tidak banyak digunakan lagi.
Selamat jalan, sobat. Selamat jalang petarung sejati.
(RLS)